Our News

Sciencewerke News

Tingkatkan partisipasi skrining HPV dengan self sampling urin

HPV atau biasa disebut Human Papilomavirus merupakan virus penyebab kanker serviks pada Wanita. HPV tergolong dalam STI (Sexual transmitted disease) yang diteruskan dari satu pasangan ke pasangan lain. Di jaringan serviks, HPV menginfeksi basal membran dan bereplikasi di dalam sel. Pada tahap tersebut, HPV dapat menyebabkan kanker serviks ataupun di clearance dalam tubuh melalui sistem imun. Proses dari infeksi hingga berubah menjadi kanker membutuhkan kurun waktu kurang lebih 10-15 tahun.

Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin HPV dan pemeriksaaan tes HPV DNA setiap 3-5 tahun sekali. Namun, faktanya angka skrining tes HPV DNA masih kecil termasuk di negara berkembang seperti indonesia. Disamping harga yang relatif mahal, pemeriksaan HPV DNA bersifat invasif dan bergantung pada klinisi dalam melakukan sampling sehingga membuat wanita enggan dalam melakukan skrining.

Baca Juga : Keuntungan Deteksi Dini White Spot Syndrome Virus (WSSV) bagi Petambak Udang dan Pengusaha Akuakultur

Gambar 1. Data skrining HPV di dunia

 

Untuk meningkatkan partisipasi wanita untuk melakukan skrining HPV dapat dilakukan dengan menyajikan pengambilan sample yang mudah dan nyaman bagi wanita. Data terbaru menyebutkan Wanita lebih menyukai menggunakan metode berbasis self sampling dibandingkan pengambilan oleh klinisi (swab serviks). Urin menjadi alternatif yang cukup baik dari segi sensitivitas karena diketahui pada volume 20-30 ml pertama urin mengandung sel epitel yang terinfeksi hpv pada saluran genital dan debris sel paling banyak. Sehingga pada 20-30 ml pertama, memiliki konsentrasi HPV DNA paling tinggi.

Disamping 20-30 ml pertama, pengambilan urin perlu dilakukan dengan menggunakan cairan preservative. Cairan preservative dapat mempertahankan DNA HPV lebih lama dari degradasi sehingga aman ketika melakukan transport dari berbagai daerah. Suhu transportasi yang tidak stabil dan cenderung mudah berubah saat diperjalanan membuat cairan preservative begitu penting dibutuhkan. Selain itu, cairan preservative juga perlu mengandung antibiotic dan antimycotic untuk menekan pertumbuhan bakteri maupun jamur pada sampel.

Pengiriman sampel yang terlalu jauh akan berdampak pada pertumbuhan mikroorganisme selama dalam perjalanan. Kehadiran cairan preservative juga dibutuhkan Ketika laboratorium ingin melakukan sample batching dalam kurun waktu tertentu. Sehingga analis lebih mudah dalam melakukan pengerjaan di laboratorium.

Baca Juga : Promo Bio-Rad iTaq™ Universal Probes Supermix, Buy 2 Get 1 Free

Colli-Pee UCM merupakan produk inovatif dari novosanis yang dapat memberikan kenyamanan bagi pasien dalam melakukan tes HPV DNA dan di desain khusus untuk pengambilan urin. Selain memiliki desain yang agronomis, Colli-pee dapat menampung urin di 20-30 ml pertama dengan mudah, tanpa perlu mengukur volume nya secara pasti. Colli-pee hadir untuk kamu yang takut untuk dilakukan swab dan malas ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan hpv. Colli-pee pengambilan sampel mudah, nyaman dan aman.

Gambar 2. Prosedur pengambilan urin dengan Collipee UCM

Baca Juga : Buffered Peptone Water Plus Biorad, Solusi Media yang Sesuai Sistem Jaminan Halal

Penulis : Swara Yudhasasmita, M.Si
Editor : Agung Nurfaizal

Mari Terhubung dengan Kami

Phone : 021 5366 7591
Email : enquiry@sciencewerke.com
WhatsApp : 0858 8880 0005

Kunjungi media sosial Offical Sciencewerke:
Instagram: https://www.instagram.com/sciencewerke_id/
Linkedin: https://www.linkedin.com/company/pt-sciencewerke/

  • Back  
  • Top